Hari raya Idul Adha 1440 H : Bersama Berbagi Kebahagiaan Bersama Difabel

August 15, 2019, oleh: superadmin

Hari raya Idul Adha merupakan hari raya kedua setelah Idul fitri yang diberikan Allah kepada seluruh umat manusia terkhusus Umat Musli diseluruh dunia , Pada hari ini lah Seluruh umat muslim di dunia bersuka cita merayakan Hari Raya Idul Adha 1440 H yang jatuh pada tanggal 11 Agustus 2019 kemarin, tidak terkecuali para penyandang disabiltas yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ratusan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Galang Difabel Gading (Gading) dan Difabel Ngaglik Sleman berkumpul untuk melaksanakan pemotongan hewan kurban di Musala Al Falah Kanoman Gamping Sleman, Senin (12/8).
Pembina Kelompok Difabel Ahmad Ma’ruf mengatakan, pemotongan hewan kurban ini merupakan kegiatan rutin dari Kelompok Gading setiap tahunnya.
“Untuk Idul Adha tahun ini mereka (penyandang disabilitas) mengkoordinasikan sendiri segala sesuatunya, karena mereka ingin mandiri seperti masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Ahmad juga menjelaskan, untuk hewan kurban sendiri ada yang berasal dari partisipasi para penyandang disabilitas sendiri dan ada juga yang berasal dari donatur tetap yang ada pada Yayasan Kelompok Gading. Dan pada kegiatan kurban bersama ini memiliki konsep kebersamaan tanpa ada perbedaan.
“Selain itu ada juga donasi hewan kurban yang berasal dari sejumlah lembaga seperti PKU, Mualimin, UMY ataupun dari individu yang memang perduli kepada mereka. Disini kami juga menerima segala bantuan dari warga sekitar Musala Al Falah Kanoman,” jelas pria yang juga selaku Pengurus Majelis Perberdayaan Masyarakat Muhammadiyah (MPM) itu.
Pada perayaan Hari Idul Adha tahun ini Kelompok Gading berhasil mengumpulkan dan memotong hewan kurban berjumlah 10 ekor yang terdiri dari satu sapi dan semblan ekor kambing.
Kegiatan ini juga merupakan sebuah agenda bersama yang bertujuan mengakrabkan para penyandang difabel lintas daerah seperti ada yang dari daerah Ngaglik dan sekitar Gamping yang tersebar dari beberapa wilayah dusun.
Hal tersebut terlihat ketika mereka duduk bersama berkeliling memotong daging kurban untuk ditimbang dan dibagikan dengan wadah besek. Selain itu daging hewan kurban hasil pemotongan ada juga yang dimasak dan dikonsumsi secara bersama-sama.
“Dengan konsep kerja dan makan inilah para teman-teman disabilitas dapat merasakan rasa keperdulian dan kebbersamaan satu dengan yang lainnya. Walau terkadang ada rasa malu pada mereka, namun semua bisa hilang dengan adanaya rasa kekeluargaan,” tutur Ahmad Ma’ruf.
Para penyandang disabilitas yang hadir terdri dari tuna rungu, tuna daksa, difabel dan mereka datang ada yang secara mandiri dengan menggunakan kendaraan modifikasi dan adanya juga yang dijemput dengan mobil ambulan dari donatur.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mempererta tali silaturahmi dengan sesama mereka dan meningkatkan semangat bahwa dibelakang mereka masih banyak yang perduli dan siap membantu kapan saja,” tutup Ahmad.
Repost From @Gudeg.Net