Tambah Profesor Lagi, Dosen FEB UMY Dikukuhkan Menjadi Guru Besar

December 26, 2023, oleh: superadmin

Menjelang berakhirnya 2023, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tambah 2 (dua) guru besar. Mereka adalah Prof. Dr. Suryo Pratolo, S..E., M.Si., Ak., CA., CGAA dan Prof. Dr. Lilies Setiartiti, S.E., M.Si. Kedua guru besar ini dikukuhkan dalam seremoni pengukuhan dan orasi ilmiah pada Sabtu (23/12).

Prof. Dr. Suryo Pratolo, S..E., M.Si., Ak., CA., CGAA dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Akuntansi. Pada kesempatan ini Prof. Suryo menyampaikan pidatonya yang berjudul “ Akuntansi Holistik (Holycounting) Instrumen Tatakelola dan Manajemen untuk PTS Naik Kelas.”

Pidato tersebut memaparkan PTS memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia ditunjukkan kuantitasnya sebesar 96% dibandingkan dengan PTN hanya 4% namun kondisi PTS khususnya keuangan saat ini umumya sedang tidak baik-baik saja. Jumlah yang dominan  ini apabila keuangan pada PTS bermasalah akan menjadi permasalahan nasional yang terstruktur, sistemik, dan massif.

Peran akuntansi yang bersifat solutif sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Penerapan akuntansi yang holistic dimana akuntansi tidak dipandang sempit terbukti mampu untuk memecahkan permasalahan-permasalahan keuangan di PTS.

“ Akuntansi holistic merupakan mindset baru pada pemahaman akuntasni secara mendalam dan meluas pada berbagai komponen proses bisnis yang dibatasi pada satu jenis entitas dimana komponen-komponen tersebut tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait sehingga dengan pemaham tersebut akan mampu memberikan informasi sehingga terciptanya harmoni yang baik dalam tatakelola keuangan. “ jelas Prof Suryo.

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi, Prof. Dr. Lilies Setiartiti, S.E., M.Si membacakan pidatonya yang berjudul “Transisi energi : Sebuah Ikhtiar Menuju Pembangunan Berkelanjutan“.

Paparnya, transisi energi dan pembangunan berkelanjutan adalah 2 konsep penting dalam kegiatan produksi. Saat ini kegiatan produksi masih bertumpu pada energi fosil dan meningkatnya efek rumah kaca serta pemanasan global merupakan dampak langsung dari kegiatan ini.

Tidak hanya untuk mencapai target penurunan emisi karbon, transisi energi juga merupakan upaya untuk memastikan terjaganya ketahanan energi, menjaga kelangsungan hidup lebih baik, beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan untuk menggerakan ekonomi nasional. Sedangkan pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Artinya pembangun bekelanjutan yang dilaksanakan harus dengan prinsip : kesejahteraan ekonomi, keadilan social, dan pelestarian lingkungan. Dengan konsep ini maka transisi energi harus melibatkan pemerintah disemua level sebagai subyek yang paling utama.” Tuturnya.

Pada acara yang dilangsungkan secara luring di Gedung AR Fachruddin B lantai 5 maupun secara daring melalui live youtube UMYogya tak luput dari ucapan selamat dari Rektor UMY “ Selamat FEB tahun ini panen guru besar.” Ujar Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. (NM)